Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 11:58:34【Kabar Kuliner】843 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(1624)
Sebelumnya: Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
Selanjutnya: Stafsus: MBG
Artikel Terkait
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
- 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
Resep Populer
Rekomendasi

Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng

BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya

Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam